MENGISI LIBURAN DENGAN PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH

Senin, 24 Desember 2012


Sebanyak 21 siswa SMA Negeri 1 Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara megikuti Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Remaja (PKTIR). Pelatihan ini berlangsung mulai tanggal 21 sampai tanggal 23 Desember 2012 dengan tema “Optimalisasi Potensi Menulis Siswa menuju generasi kreatif dan Inovatif” yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya ilmiah sejak dini ke dalam diri siswa dan melatih siswa untuk membuat karya tulis ilmiah serta mengeksplorasi potensi dan ide kreatif siswa, yang mana dibuka langsung oleh wakil kepala SMAN 1 Mappedeceng, Robin Amrullah, S.Pd
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Laboratorium IPA untuk menerima materi, sedangkan untuk simulasi dan dinamika kelompok dilaksanakan di rumah salah seorang guru SMAN 1 Mappedeceng. Pelatihan pembuatan karya tulis ini disambut antusias oleh peserta pelatihan, terbukti dengan keseriusannya menyelesaikan karya tulis ilmiah hanya dalam waktu yang sangat singkat.
Pembina Kelompok Ilmiah Remaja Ganesha SMAN 1 Mappedeceng Taufik Sandi, sengaja menyelenggarakan kegiatan ini menjelang libur semester untuk menghindari benturan dengan kegiatan akademik sekolah.
Sedangkan untuk pemateri, SMAN 1 Mappedeceng mengundang empat orang mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar. Para pemateri tersebut adalah mahasiswa yang sudah berpengalaman dalam hal penulisan karya ilmiah, dapat dibuktikan dengan kurikulum vitae para pemateri yang telah kenyang dengan kegiatan penulisan karya ilmiah.
Pelatihan ini berakhir dengan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mempresentasikan karya ilmiah yang telah dibuat selama pelatihan berlangsung. Setidaknya ada empat karya yang berhasil dirampungkan dalam pelatihan ini, yakni gagasan tentang Pembuatan Keripik Biji Durian sebagai Buah Tangan Khas Mappedeceng, Pemanfaatan Pucuk Mangga untuk Mengatasi Penyakit Hipertensi, Modifikasi Batu Tawas sebagai Alternatif Penghilang Bau Badan, dan Pentas Drama sebagi upaya Mengurangi Praktek Pernikahan Dini.

Kritik Filsafat Pendidikan**

Selasa, 03 Juli 2012


oleh
Taufik Sandi*

PENDAHULUAN
Pada Dasarnya Suatu Bentuk Kritikan Adalah Penegasan terhadap sebuah opini yag tidak sesuai dengan pemahaman sang kritikus. Namun sebelum menjawab keraguan diri terhadap opini yang diberikan, penulis mengungakapkan sesuatu bahwa tidak semua opini itu perlu di kritisi, apabila kita sudah sepahaman dengan opini tersebut tentunya tidak ada lagi sesuatu yang perlu dikritisi lagi.

Andai Waktu Bisa Berulang*)


Matanya ke sana ke mari, entah mencari apa. Dari wajah dan pakaianya yang lusuh tampaknya ibu ini barusan berpergian yang jauh. Apalagi ia membawa tas pakaian yang reslitingnya sudah rusak, sehingga pakaian yang ia bawa tampak dari luar. Aku kuatir ia akan ditipu oleh para calo yang ada di terminal Joyoboyo ini, karena biasanya wajah yang binggung seperti ibu ini akan mudah sekali menjadi korban calo terminal. "Ibu mau kemana?" tanyaku. "Saya mau ke Kupang", jawabnya lirih. Jarak Kupang (sebuah daerah di Surabaya) dari terminal Joyoboyo tidaklah terlalu jauh kurang lebih 5 kilometer. "Ibu tahu lyn (angkutan kota) ke Kupang?" tanyaku lagi. "Tahu, Mas", jawabnya dengan tatapan sayu. "Baiklah Ibu, saya duluan", aku berpamitan meninggalkan ibu tersebut.

Senja Tak Lagi Jingga

Rabu, 27 Juni 2012


Senja tak lagi jingga
malam tak lagi berbintang... 

gelap menyelimuti
dingin pun menggigit malam...